Kepala Bappeda Kolaka; Sektor Pertambangan Turut Berperan Dalam Pertumbuhan Ekonomi


KOLAKA,WN—Pelaksana Tugas(Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(Bappeda) Kabupaten Kolaka Arifin Jamal Dwidharma ditemui wartawan usai menyampaikan laporannya dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan(Musrenbang) Kabupaten Kolaka di aula Sasana Praja Pemda Kolaka.

Arifin mengungkapkan bahwa salah sektor cukup mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah ini adalah dari sektor pertambangan. “Sektor pertambangan salah sektor yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar 50%,”ungkapnya.

Untuk itu kata Arifin juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang(PUPR) Kolaka agar sektor lain seperti Perikanan, UMKM maka di sektor perikanan di sektor pertanian di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) nantinya akan digenjot dengan program-program sehingga bisa mempengaruhi pendapatan masyarakat.

“Jadi bukan hanya dari sektor pertambangan saja, tetapi bagaimana sektor lain bisa digenjot dengan program-program lebih meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, tentunya akan berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi secara merata,”kata Arifin Jamal.

Terkait masalah kemiskinan, Arifin menjelaskan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik(BPS) tahun 2024 angka kemiskinan di Kabupaten Kolaka masih berada diangka 11%. Melalui Musrenbang ini kata Arifin Jamal tentunya program pencapaian dalam menurunkan angka kemiskinan 5 tahun kedepan targetnya kira-kira berapa persen. Dengan masuknya sejumlah perusahaan besar yang kategori sebagai Proyek Strategi Nasional(PSN), seperti PT Vale Indonesia, PT Indonesia Pomalaa Industri Park(IPIP) dan sejumlah mitranya, PT Ceria dan para mitranya nantinya akan menerima tenaga kerja(naker) mencapai puluhan ribu.

“Dengan adanya penerimaan tenaga kerja lokal, disejumlah perusahaan PSN jumlahnya puluhan ribu orang setidaknya mampu mengatasi pengangguran, dan tentunya juga angka kemiskinan bisa teratasi,”kata Arifin Jamal.

Ia menguraikan bahwa angka pengangguran di Kolaka hanya sekitar 2.900 orang, sementara sejumlah perusahaan industri besar yang sudah melakukan investasi di Kolaka seperti PT. IPIP, PT.Vale Indonesia dan PT.Ceria serta perusahaan lainnya, akan menerima Naker sebesar 11 ribu orang, maka pengangguran di Kolaka akan tuntas.

“Kalau semua orang memiliki pekerjaan, memiliki penghasilan maka tentunya juga akan berdampak terhadap penurunan angka kemiskinan,”kata Kepala Bappeda.

Ditanya terkait masalah efisiensi anggaran, sementara program pembangunan visi misi Beramal ini harus dijalankan. Dikatakannya bahwa walaupun efisiensi anggaran namun program pembangun tetap harus jalan. Dengan Bupati baru tentunya janji-janji politik kepada rakyat harus dilaksanakan. Untuk itu dengan adanya perusahaan industri di Kabupaten Kolaka setidaknya bisa di harapkan turut memberikan kontribusi kepada Pemda dalam melaksanakan pembangunan.

“Jadi sebagai pemerintah kami berharap kalangan dunia usaha turut berperan memberikan kontribusi dalam pembangunan di daerah ini,” harapnya.

Ia menjelaskan bahwa untuk merealisasikan semua program pembangunan dalam setiap tahun membutuhkan anggaran sebesar Rp 3-4 triliun, dan itu tidak mungkin bisa terealisasi semua, karena ABPD Kolaka itu hanya sebesar Rp 1,6 triliun saja.

Sementara dalam Musrenbang tersebut kata Arifin Jamal sebanyak 90% itu untuk pembangunan infrastruktur saja yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 300 miliar.

“Jadi disinilah kita mengharapkan kehadiran partisipasi dari pihak dunia swasta, membantu pemerintah melaksanakan program pembangunan Beramal berkelanjutan, adil dan unggul,”pungkasnya.(pus)

>



News